STUDI ANATOMI SIRIH CINA (Peperomia pellucida) SEGAR YANG TUMBUH DI KABUPATEN PURWAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.51873/jhhs.v8i1.282Keywords:
Anatomi, Sirih cina, HerbalAbstract
Latar Belakang: Sirih Cina (Peperomia pellucida) memiliki manfaat empiris sebagai obat. Bioaktivitas dominannya adalah sebagai antibakteri dengan senyawa aktif flavonoid, steroid, terpenoid, alkaloid, saponin, dan tannin. Evaluasi ilmiah terkait profil farmakognostik Sirih cina telah terdokumentasi dalam referensi Farmakope Herbal, namun karena bentuk segarnya memiliki nilai teurapetik yang tinggi dengan pengolahan sederhana, standarisasi dan dokumentasi masih memiliki kelemahan dalam pengamatan secara mikroskopis. Dengan hal ini penting untuk mengetahui anatomi sirih cina untuk memastikan kebenaran tanaman obat.
Tujuan: Mendeskripsikan anatomi akar, batang, dan daun sebagai parameter kendali mutu Sirih cina segar sebagai tanaman lokal berkhasiat obat yang tumbuh di Purwakarta.
Metode: Menggunakan penelitian deskriptif yang dilakukan di laboratorium melalui pemeriksaan jaringan akar, batang, dan daun sirih cina segar.
Hasil: Anatomi akar sirih cina memiliki sel epidermis rapat tanpa ruang antar sel. Di bawah lapisan epidermis terdapat jaringan korteks berupa sel berukuran lebih besar dan memiliki ruang antar sel. Pada korteks, terdapat xilem akar seperti huruf x dan floem berada di sekitar xilem. Jaringan batang juga terdiri dari epidermis dan korteks seperti pada akar, yang membedakan adalah pola xylem floem pada korteks tidak membentuk pola seperti kupu-kupu dan terdapat jaringan kambium. Pada jaringan daun terdiri dari epidermis atas yang tebal, mesofil, dan epidermis bawah. Jaringan mesofil memiliki ciri berupa sel berwarna hijau yang berperan untuk fotosintesis.
Simpulan: Jaringan pada akar sirih cina adalah epidermis, korteks, floem, xilem, pada organ batang adalah epidermis, parenkim, floem, xilem, kambium dan pada organ daun adalah epidermis dan mesofil.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Reti Puji Handayani, Jenta Puspariki, Wulan Permatasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.